Hukum Hess adalah hukum yang digunakan untuk
menentukan besarnya perubahan entalpi suatu reaksi. Dalam hukum Hess, nilai
perubahan entalpi dinyatakan sebagai fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini,
karena perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia
akan bernilai sama meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan
hasil reaksi berbeda. Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya
ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada
jalannya reaksi. Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai
entalpi pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut :
Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan
pada pembakaran 1 mol hidrokarbon C2H2 (mr = 26) bila diketahui entalpi
pembentukan H2O(g) = -285 kJ/mol, CO2(g) = -393 kJ/mol dan C2H2(g) = +227
kJ/mol. Pembahasan : Pertama-tama, hal yang harus kita lakukan adalah
membuat persamaan reaksi untuk pembakaran C2H2. Ingat bahwa pembakaran artinya
senyawa direaksikan dengan oksigen (O2). Reaksi pembakaran hidrokarbon selalu
menghasilkan karbondioksida dan uap air. Setelah disetarakan akan dihasilkan
persamaan reaksi seperti berikut : ∆Hreaksi = ∆H hasil - ∆H pereaksi ∆Hreaksi =
2 ∆Hf CO2 + ∆Hf H2O - ∆Hf C2H2 - 5/2 ∆Hf O2 ∆Hreaksi = 2 (-393) + (-285)
- 227 - 5/2 (0) ∆Hreaksi = -1298 kJ/mol. Ingat bahwa ∆H unsur-unsur bernilai 0
sehingga ∆Hf O2 = 0 Diketahui reaksi : Dari ketiga reaksi di atas, tentukanlah
hubungan antara A, B, dan C bila itu adalah harga entalpi reaksi. Pembahasan :
Sehingga hubungan A, B, dan C adalah C = A + B Dari persamaan : Sumber:
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/hukum-hess-dan-contoh-menghitung-perubahan-entalpi.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Pengunjung
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar